Rabu, 10 September 2025

Waspada, Ini Bisa Mematikan

 



"Pak kalau parkir mobil dalam keadaan mesin hidup, usahakan ada celah jendela mobil dibuka meski sedikit," demikian  Pak Daud seorang Jenderal Polisi memberi nasihat penulis di tengah rehat privat bahasa Inggris dengan penulis di Jakarta di tahun 2015 lalu.


"Ada banyak kasus kematian di dalam mobil berhenti yang mesin dan AC-nya hidup," demikian beliau melanjutkan.


Saya memperhatikan dengan seksama apa yang beliau ucapkan. Apalagi gaya bicara beliau tidak seperti sedang memberi ceramah. Sebagai seorang Jenderal beliau sangat "humble". Apa yang beliau sampaikan tentu saja fakta yang valid apalagi beliau adalah pihak yang selalu bergaul dengan hal-hal seperti itu.


==0==


Ternyata bila melirik media massa, ada banyak kasus demikian. Ada kasus, satu keluarga tewas saat mobil mereka mengalami kemacetan di jalan. Mobil mereka tidak bergerak selama beberapa jam, dan ternyata saat macet telah terurai, mereka ditemukan sudah tak bernyawa.


Ada lagi kasus seseorang memarkir mobilnya di rumah dengan keadaan mesin dan AC menyala. Saat ditemukan dia sudah tak bernyawa.


Kondisi seperti ini adalah karena saat mobil diam tapi mesin dan AC menyala sementara ventilasi udara rapat sehingga tidak terhubungan dengan udara di luar mobil. Bila terjadi kebocoran pada sistem AC, maka kandungan karbon monoksida akan meningkat dengan cepat dan masuk ke dalam kabin mobil. Karbon monoksida yang terhirup orang yang ada di dalam mobil itu adalah racun yang mematikan.


Karbon Monoksida atau CO adalah gas yang tidak berwarna, tidak berbau tapi beracun. Gas ini berasal dari pembakaran yang tidak sempurna dari bensin, gas alam, atau kayu. Gas ini bisa mengakibatkan keracunan yang mirip flu dan bisa mengancam jiwa.


Saya selalu ingat apa yang dikatakan beliau, sehingga bila saat mengemudi saya mengantuk, maka saya mencari  tempat aman, saya buka jendela sedikit, mesin dan AC tetap menyala, lalu tidur sebentar. Hal terpenting ialah jangan sampai kita tidur dalam keadaan jendela mobil tertutup  rapat.


Semoga bermanfaat.


Sponsor : 


Pro Akademia, your professional partner for your publication and English Learning.
Contact us at 0815-752-67890


Kamis, 24 April 2025

Guru Kencing Berdiri, Murid Kencing Berlari

 



Dosen Hanif, menyampaikan peribahasa di depan para mahasiswanya. "Apakah kalian pernah dengar peribahasa :'Guru kencing berdiri, murid kencing berlari'?"


Sebagian mengangkat tangannya tanda sudah pernah mendengar, dan sebagian lainnya diam tanda tidak tahu. 


"Saya  sudah membaca peribahasa itu saat belajar Bahasa Indonesia di tahun 1987 lalu, kalian belum lahir", dosen Hanif mengomentari pertanyaannya sendiri,"Saya sendiri tidak tahu sejak kapan peribahasa itu sudah ada, bisa jadi sudah lebih dari 30 tahun atau mungkin lebih."


"Namun peribahasa itu sangat relevan dengan zaman sekarang, karena memberi panduan bagaimana kita bersikap."


"Coba kalian perhatikan peribahasa tersebut," lanjut dosen Hanif," Ada dua hal yang menggelitik bila kita perhatikan lebih jauh, pertama, kata : guru; kedua, frase : kencing berdiri.


"Coba simak ya ucapan saya," dosen Hanif memberi instruksi pada para mahasiswanya.


"Pertama. Kata : Guru." dosen melanjutkan ucapannya.


"Guru secara formal ialah orang yang mendidik dan mengajar di lembaga resmi pendidikan atau sekolah  di tingkat dasar dan  menengah, disini mereka harus punya kualifikasi tertentu."


"Namun arti secara  luas,  guru ialah orang yang mengajarkan hal-hal yang baru pada orang lain."


"Dalam petatah petitih dan pitutur Jawa, maka guru ialah orang yang diGUgu dan ditiRU, jadi seorang guru ialah yang kata-katanya dipercaya dan dipatuhi,  perilakunya pun patut diikuti, dicontoh, dan diteladani, bisa dimengerti?"  dosen Hanif menjelaskan pada para  mahasiswanya yang sedang melongo mendengarkan uraiannya.


"Jadi, secara arti luas,  apakah seorang ayah bisa disebut guru bagi istri dan anak-anaknya? Seorang istri menjadi guru bagi anak-anaknya? Seorang atasan menjadi guru bagi para stafnya? Seorang kepala daerah atau wilayah menjadi guru bagi para warganya?" tanya dosen Hanif.


"Bisaaaaa," jawab para mahasiswa kompak.


"Tepat sekali," jawab dosen Hanif," Kalau meminjam pitutur Jawa, maka jawabnnya ialah : ya."


"Ada lagi yang perlu diperhatikan yaitu frase kedua yaitu  : kencing berdiri."


Dosen Hanif melempar pandangannya pada para mahasiswanya. Ada beberapa mahasiswi  mesem-mesem mendengar kata-kata dosennya. "Kenapa yang putri mesem-mesem dengar frase KENCING BERDIRI?" dosen Hanif tersenyum melihat perilaku para mahasiswi di kelasnya.


"Entah sejak kapan peribahasa ini dibuat namun ada hal yang menarik untuk diulas," dosen hanif melanjutkan," Pertanyaannya ialah mengapa kata KENCING BERDIRI yang dipakai? Ada apa dengan kencing berdiri?" tanya dosen Hanif disambut tertawa geli para mahasiswanya.


"Ini yang laki-laki, apakah kamu kalau kencing berdiri?" tanya dosen Hanif disambut tertawa mahasiswanya.


"Gak ada yang ngaku....pasti malu yaaaa?" goda dosen Hanif.


"Baik saya lanjutkan," dosen hanif menghentikan senyum-senyum para mahasiswanya.


"Karena saya seorang muslim, kalian semua muslim kan?" dosen Hanif memastikan agar para mahasiswanya memiliki sudut pandang yang sama.


 "Karena kalian muslim semua maka tinjauan saya berdasarkan apa yang ada dalam Islam."


"Dalam agama kita, saat seorang laki-laki buang air kecil atau istilahnya kencing, maka diharapkan dan sangat dianjurkan tidak berdiri, jadi kencing sambil berdiri adalah hal yang dianggap tidak terpuji," Hanif menerangkan pada mahasiswanya.


"Nah disini unik, karena gara-gara gurunya kencing berdiri, maka dikatakan muridnya akan kencing sambil berlari," Hanif melanjutkan sambil menyapu pandangannya ke kelas,"Dari konotasi konteksnya saja, kencing berdiri itu adalah hal yang negatif, setuju?"


"Setuju," para mahasiswa menampilkan koor.


"Jadi bisa dikatakan perilaku tak baik dari sang guru, bisa menghasilkan hal-hal yang lebih fatal, dari urusan kencing berdiri," dosen Hanif berbicara dengan nada suara yang ditekan,"Coba bayangkan kekacauan yang timbul karena muridnya kencing sambil berlari."


"Kalian sebagai calon guru formal, harus jaga perilaku  kalian. Sebagai guru secara umum kalian akan menjadi suami, bapak, atau ibu di keluarga kalian maka  harus bisa menjadi teladan di rumah."


"Mungkin ada yang protes : Tapi ada anak ustadz kok seneng mabok-mabokan?"


Dosen Hanif menjelaskan,"Hal seperti ini adalah suatu kasus dan tidak bisa semata-mata menyalahkan sang ustadz.'


"Biar bagaimana pun meskipun sudah dibentengi dengan ilmu agama sejak belum baligh hingga dewasa, bila sang anak memiliki teman-teman yang senang dengan kemungkaran, maka besar kemungkinan dia akan ikut dengan temannya, sementara sang ustadz tidak bisa memantau setiap jam pergaulan anaknya." 


"Nabi Nuh pun memiliki anak dan istri yang tidak mau diajak menyembah Allah, karena mereka lebih mendengar orang-orang mungkar di sekitarnya," sambung dosen Hanif,"Itulah bukti besarnya pengaruh teman pada diri seseoang."


"Nah ini penting bagi kamu agar hati-hati dalam memilih teman."


"Hal terpenting yang kalian bisa lakukan ialah ikhtiar berperilaku baik sesuai agama, dan bagi yang masih kencing berdiri.....inga.....inga.......dan ingatlah selalu peribahasa ini, bisa?"


"Siaaaaaaap, pak dosen," jawab para mahasiswa sambil cengengesan.


"Oh ya sebelum saya tutup, saya mau tanya kepada kalian," pandangan dosen Hanif menyapu seluruh kelas.


"Apakah kalian akan ikut kata-kata saya yang meminta kalian cepat lulus kuliah sementara saya sendiri kuliah S3 misalnya tapi tidak kunjung lulus?"


Para mahasiswa ramai dan berkomentar bergantian.

"Saya cuma ketawa, Pak."

"Kan bapak yang ngajarin saya untuk gak lulus lulus."

"Saya kirimin cermin ke bapak."

"Bapak kencing berdiri, kami kencing berlari."


"OK sudah sudah, jelek kan komentar kalian, untung saja saya sudah lulus sebelum kalian kuliah," dosen Hanif tertawa.


Gonilan 24 April 2024

Pena






Jumat, 14 Maret 2025

Terbebas Kecemasan Karena Hutang

 



Dari buku "Bidayatul Hidayah" karya Al-Ghazali dikisahkan :


Suatu hari Rasulullah SAW masuk masjid yang kebetulan di dalamnya ada seorang laki-laki sahabat Anshar yang bernama Abu Umamah.


Rasulullah ingin tahu masalahnya karena biasanya Abu Umamah hanya terlihat duduk di masjid pada waktu sholat, tapi kali ini di luar waktu sholat dia duduk di dalam masjid berlama-lama.


Rasulullah mendapat informasi dari Abu Umamah bahwa dia berlama-lama di masjid karena sedang dilanda kecemasan karena sedang terlibat hutang.


Rasulullah mengatakan apakah dia mau diajarkan doa untuk terlepas dari hutang. Abu Umamah pun menjawab bahwa dia sangat mau diajarkan doa tersebut.


Rasulullah mengakan :"Pada saat kamu masuk waktu pagi dan petang maka bacalah ALLAHUMMA INNI A'UDZUBIKA MINAL LAHMI WAL HAZANI WA A'UDZUBIKA MINAL 'AJZI WAL KASALI WA A'UDZUBIKA MINAL JUBNI WAL BUKHLI WA A'UDZUBIKA  MIN GHALABATID DAINI WA QAHRIR RIJAAL".


"Wahai Tuhanku, sungguh aku berlindung kepada Mu dari kekhawatiran dan kesedihan, dan aku berlindung dari sifat lemah dan malas, dari sifat bodoh dan kikir, dan aku berlindung kepada MU dari hutang-hutang dan paksaan (penaklukan) orang-orang."


Abu Umamah mempraktekan apa yang didapat dari Rasulullah, maka kecemasannya pun mulai menghilang.




Sponsor


Kamis, 13 Maret 2025

Saya Punya Allah SWT

 



Dunia saat ini sedang gonjang-ganjing. Negara-negara Eropa sedang "bertengkar" dengan negara sekutu utamanya yang dipimpin oleh Donald Trump. Masalah tarif perdagangan di antara mereka yang selama ini akrab, tiba-tiba harus resah karena tarif sepihak dari Donald Trump. Saat ini negara Eropa sedang sibuk merancang serangan balasan pada AS. Dari kawan, menjadi lawan.


Berita mengejutkan lagi ialah negara pimpinan Donald Trump akan keluar dari NATO.


Nasib yang miris dialami Ukraina yang ngotot bergabung dengan NATO dan menganggap bergabung dengan NATO adalah pelindung keamanan negaranya sehingga mengabaikan pesan Rusia agar tak bergabung dengan NATO. Ukraina pun mengalami nasib yang memprihatinkan : diserang Rusia dengan gencar; hutang senjata pada negara NATO; dan terakhir dipaksa Trump agar menyerahkan 50% hasil tambang mineralnya untuk membayar hutang senjata.


Itulah nasib bila menggantungkan sesuatu hal pada sesama makhluq. Mereka sebelumnya sangat akrab dan membanggakan bahwa mereka adalah kelompok kuat di dunia ini, namun karena berbeda kepentingan akhirnya mereka saling berseteru.


Beruntung bagi muslim bahwa dalam Al Qur'an diceritakan dalam surat Ali Imran ayat 173, yang artinya :


 (yaitu) mereka yang (ketika ada) orang-orang mengatakan kepadanya, “Sesungguhnya orang-orang (Quraisy) telah mengumpulkan (pasukan) untuk (menyerang) kamu. Oleh karena itu, takutlah kepada mereka,” ternyata (ucapan) itu menambah (kuat) iman mereka dan mereka menjawab, “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dia sebaik-baik pelindung.”


CUKUPLAH ALLAH (MENJADI) PENOLONG BAGI KAMI DAN DIA SEBAIK-BAIK PELINDUNG.


Kekayaan yang utama bagi muslim ialah memiliki Allah SWT. Zikir : hasbunallahu wa ni'mal wakil.


Dalam kehidupan pribadi dan sosial akan selalu ada orang-orang yang tidak suka pada apa yang kita lakukan. Apa pun yang kita lakukan baik benar, apalagi kalau salah, akan selalu ada yang tidak suka.


Apapun yang terjadi pada kita yakinlah bahwa itu adalah yang terbaik dari Allah SWT, bila ada yang berusaha menjegal apa yang kita lakukan jangan terlalu sedih dan susah, selalu ingat : YANG PENTING SAYA PUNYA ALLAH. Kalau itu menyenangkan kita, biarlah Allah yang membalasnya, bila menyusahkan kita, juga biarlah Allah yang membalasnya.


In sya Allah hidup kita akan selalu tenang.


Sponsor :


Coba cek di toko pedia, harga Rp 38.000

Jual Buku 10 Kisah Populer Dalam Al Qur'an - Kab. Sukoharjo - toko fadjar | Tokopedia


Kamis, 20 Februari 2025

YOLO Versus YONO

 



Pernah trending istilah YOLO (You Only Live Once) -- Kamu hanya hidup sekali.


Para penganut faham ini berusaha memuas-muaskan keinginannya semaksimal mungkin karena mereka berpendapat hidup hanya sekali untuk apa tidak dibuat seenak-enaknya.


Tidak mengherankan para penganut faham ini akan melakukan apa saja demi kepuasannya. Memaki, memfitnah, mengkhianati, hutang sana sini tanpa fikir panjang, bahkan urusan halal haram pun dianggap remeh, yang penting hidup senang, keinginan dan kenikmatan terpenuhi.


Bagi penganut YOLO seringkali mengabaikan konsekuensi jangka panjang atas tindakannya.


Setelah YOLO lalu muncul YONO. YONO (You Only Need One) - Kamu cuma perlu satu saja.


Istilah ini populer pada penganut gaya hidup yang menekankan kesadaran gaya hidup yang fokus pada hal-hal yang benar-benar penting. Mereka berusaha mengendalikan pola konsumsinya dengan memperhatikan tingkat kepentingannya.


Misalnya konsumsi makanan, perut kita tidak mempermasalahkan diisi nasi dari angkringan atau dari restoran Michelin. Perut tidak protes, hanya gaya hidup yang membuat gengsi lebih utama. Perut ini mau diisi apa saja tidak akan rewel. Mau dikasih yang murah, OK, mau dikasih yang mahal juga OK.


JADI???


Kalau mau selamat di tengah kondisi ekonomi sekarang, urusan konsumsi harus bijak. Seorang ahli investasi, pernah mengatakan : investasilah untuk leher ke atas artinya banyak belajar, banyak membaca buku, banyak berfikir dan berfikir panjang sebelum bertindak. 

Jangan banyak keinginan urusan leher ke bawah : ingin kelihatan hebat, bermewah-mewah, hingga lupa konsekuensi jangka panjang.


Other posts :

Gitu Aja Repot 

Gaya Hidup Waren Buffet



Selasa, 04 Februari 2025

Gitu Aja Kok Repot

 





Respon seorang ibu yang kebetulan berprofesi sebagai asisten rumah tangga setengah hari. Dari segi ekonomi bisa dikatakan tidak cukup karena dia juga penerima bantuan beras 10 kg dari pemerintah.


Saat menghadapi sulitnya membeli gas melon 3 kg, dia tidak mau ambil pusing. Diambilnya batu bata, ditumpuk menjadi seperti tungku, lalu mengambil kayu bakar. Jadilah dia memasak dengan kayu bakar. Komentarnya :


"Buat apa pusing dengan tidak ada gas, wong dulu sebelum ada gas dan minyak tanah, biasa pakai kayu bakar."


Ternyata caranya itu diikuti oleh para tetangga lainnya yang tidak mau pusing hanya karena gas melon 3 kg susah.


Hidup itu ternyata sederhana untuk sebagian orang yang ekonominya tidak terlalu bagus.


Benar kata almarhum Gus Dur :"Gitu aja kok repot."


Pena Manfaat

Gaya Hidup Warren Buffet

 



Beberapa hal yang dilakukan Warren Buffet, investor dan salah satu orang terkaya di dunia.


#1

Istri Warren Buffet tidak rela bila harus mengeluarkan uang untuk secangkir kopi seharga USD 4 atau sekitar Rp. 60.000,00. Padahal saat itu dia berada di sebuah mall mewah dan harga kopi USD 4 adalah yang termurah. Dia beralasan, untuk apa membeli satu cangkir kopi seharga USD 4, padahal dengan harga sama tapi dia  bisa dapatkan lebih dari secangkir kopi di rumah.


#2

Buffet selalu memproritaskan nilai saat berinvestasi dan konsistensi jangka panjang. Dia juga meneliti perusahaan yang berkinerja baik dan manajemen yang baik. Dia tidak suka penjualan saham jangka pendek.


# 3

Senang berolah raga dan pengembangan mental dengan membaca dan main bridge. Dia tidak suka kopi meski tidak selalu tidak suka kopi. Dia lebih memilih minuman bersoda apalagi salah satu sahamnya adalah di perusaan minuman bersoda.


# 4

Dia sangat sederhana. Dia tidak pernah ganti-ganti rumah sejak tahun 1938. Begitu juga dengan mobilnya yang tak pernah ganti sejak pertama kali memiliki mobil. Dia ia tidak senang ganti-ganti mobil hanya untuk mengikuti tren. Sementara urusan pakaian dia pun memilih pakaian yang sederhana tidak mewah.


#5

Meskipun kaya raya, Buffet mengakui bahwa kebahagiaan bukan karena uang, tapi tentang hubungan yang baik dengan orang lain dan melakukan apa-apa yang disukai.


Dari berbagai sumber.

Pena Manfaat

Kamis, 16 Januari 2025

Efek Sosmed


 


Bersosial media adalah hal yang menjadi bagian hidup dari sebagian besar berbagai generasi. 


Ada yang bersosial media untuk bisnis, belajar, atau pun hanya untuk bersenang-senang. Untuk dua hal pertama di atas bisa kita kesampingkan karena itu memang untuk sesuatu yang produktif. Sedangkan bagi yang terakhir ialah yang hanya sekedar membuang-buang waktu atau bersenang-senang. 


Bagi mereka yang melakukan hal terakhir ini biasa ada semacam ketagihan. Meski apa yang mereka baca tidak memberikan manfaat tapi bagi mereka sosial media bisa menjadi sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan.


Pada saat ketagihan sosmed sedang melanda dan kita sibuk dengannya dan tidak berkarya apapun  bisa jadi sesorang sedang membuat sesuatu yang seharusnya kita buat maka hilanglah kesempatan untuk memiliki karya tersebut.


Gonilan, 15.01.2025

Pena

Mentalitas Kepiting